Matapubliknews.com

Joncik Muhammad, Berjuang Demi Harapan Honorer dan PPPK Empat Lawang

Joncik Muhammad, Berjuang Demi Harapan Honorer dan PPPK Empat Lawang


Jakarta – Wajah serius Bupati Empat Lawang, Dr. H. Joncik Muhammad, S.Si., S.H., M.H., M.M., tampak jelas saat menyampaikan kegelisahannya di hadapan jajaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kamis (18/9/2025). Bukan hanya soal anggaran, tetapi juga tentang nasib ribuan pegawai honorer yang telah lama mengabdi di daerah.

Sebagai Wakil Ketua Umum Apkasi, Joncik hadir dalam giat Audiensi Pengurus APKASI bersama Menteri Dalam Negeri terkait pembahasan Dana Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2026, yang berlangsung di Ruang Rapat Utama Kementerian Dalam Negeri, Jakarta.

Dalam forum tersebut, ia memperjuangkan Dana TKD yang kian menurun drastis. Kebijakan pemerintah pusat yang memangkas TKD hingga lebih dari Rp 100 triliun pada 2026 dinilainya berpotensi mengancam keuangan daerah.

“Kalau dana transfer terus berkurang, bagaimana kami bisa membayar gaji PPPK? Bagaimana nasib para honorer yang sudah puluhan tahun mengabdi dan menunggu kepastian hidup?” ujar Joncik dengan suara lantang namun sarat keprihatinan.

Ia menegaskan, pemangkasan TKD bukan hanya berdampak pada angka di atas kertas, tetapi juga akan mengganggu pelayanan publik, pembangunan, hingga kesejahteraan tenaga honorer. Padahal, banyak dari mereka sudah menaruh harapan besar ketika statusnya berubah menjadi PPPK demi kehidupan yang lebih layak.

“Honorer itu punya keluarga, punya anak sekolah, punya kebutuhan sehari-hari. Mereka percaya bahwa ketika diangkat menjadi PPPK, hidup mereka lebih terjamin. Tapi kalau TKD dikurangi tanpa solusi, itu sama saja menghancurkan harapan mereka,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Joncik tidak hanya berbicara sebagai kepala daerah, tetapi juga sebagai “suara” bagi para pegawai dan rakyat Empat Lawang. Ia mengingatkan pemerintah pusat agar tidak membebani daerah tanpa memberikan ruang gerak keuangan yang memadai.

“Ini bukan sekadar anggaran. Ini tentang keadilan, tentang keberlangsungan hidup orang-orang yang bekerja tulus untuk negara. Pusat harus hadir memberi solusi, bukan justru mempersempit langkah daerah,” tegasnya.

Sikap Joncik ini menunjukkan bahwa perjuangannya bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk rakyat kecil, khususnya para honorer yang telah lama menanti kepastian. Dengan lantang, ia meneguhkan komitmennya sebagai pemimpin yang berani memperjuangkan suara mereka hingga ke tingkat nasional.

(Yan-Cs)






Type and hit Enter to search

Close