Sukabumi —
Dapur SPPG Gilang Permata Biru Sukaraja yang berada di bawah naungan Yayasan Rusaida tengah melakukan berbagai persiapan intensif sebelum mulai beroperasi.
Dapur yang berlokasi di Jalan Gilang Permata Biru, Kampung Mekarwangi, Desa Salawangi, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi ini dirancang untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Makanan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak-anak sekolah.
Ketua Yayasan Rusaida, Widuriyani Darmawan, mengungkapkan bahwa persiapan dilakukan secara menyeluruh selama empat hari ke depan dengan melibatkan berbagai instansi pemerintah.
“Kami bekerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan pelatihan keamanan pangan bagi penjamah makanan demi mendapatkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS),” ujar Widuriyani.
Pada hari kedua, pelatihan akan dilanjutkan dengan materi mitigasi bencana bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta pelatihan keselamatan kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar). Kegiatan ini juga akan dilengkapi dengan simulasi langsung bersama instruktur dan narasumber berkompeten.
Selain itu, pelatihan kedisiplinan selama dua hari juga akan dilakukan di Yon Armed. Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat semangat kebangsaan dan kekompakan tim dapur.
“Kami ingin seluruh tim memiliki rasa bela negara, semangat nasionalisme, dan solidaritas tinggi agar saat operasional nanti kegiatan bisa berjalan teratur dan menyenangkan,” tambahnya.
Menariknya, pelatihan di Yon Armed juga akan dibekali dengan materi konten kreator. Hal ini dilakukan agar para relawan dapat secara aktif membagikan proses pelaksanaan program MBG melalui media sosial.
“Kami ingin tim ikut berkontribusi dalam menyebarluaskan informasi positif mengenai dapur MBG ini,” ungkap Widuriyani.
Tak hanya mempersiapkan SDM, Yayasan Rusaida juga telah menyiapkan sarana dan prasarana secara matang. Diketahui, yayasan yang berdiri sejak 2013 ini awalnya berfokus pada pemberdayaan perempuan bersama Dinas Sosial dan DP3A, namun kini memperluas peranannya dalam mendukung program MBG secara umum.
Widuriyani juga menegaskan bahwa seluruh persiapan dilakukan dengan mengacu pada petunjuk teknis (juknis) dari Badan Gizi Nasional (BGN), bahkan melebihi standar yang ditetapkan.
“Kami ingin dapur ini menjadi unggulan dan percontohan bahwa kami benar-benar serius mewujudkan MBG. Harapannya, kami dapat menghadirkan makanan yang aman, sehat, dan disukai anak-anak,” jelasnya.
Sebagai bagian dari pra-operasional, Yayasan Rusaida juga berencana mengundang para guru untuk memberi masukan terkait menu makanan yang sesuai dengan selera anak-anak. Tak hanya itu, ahli gizi pun akan dihadirkan ke sekolah-sekolah untuk mengedukasi siswa mengenai pentingnya makanan sehat.
“Program ini bukan hanya soal makan, tapi juga pendidikan gizi. Semoga kehadiran dapur ini menjadi bagian dari upaya mencerdaskan anak bangsa,” tutup Widuriyani.
Reporter : Prima RK
Redaktur : Aconk Kupluk
Social Footer